Akan sulit sekali jika tak menyiapkan rencana pemulihan bencana setelah timbul suatu bencana atau faktor yang bisa mengancam keberlangsungan bisnis anda. Mengingat kemampuan untuk bisa pulih dari bencana kaitannya dengan teknologi ini sangatlah penting untuk bisnis dalam perusahaan. Tak hanya bencana alam saja, namun juga faktor human error, ataupun serangan virus.
Dalam hal tersebut yakni upaya yang harus perusahaan anda lakukan adalah menyiapkan Disaster Recovery Center. Khususnya jika di dalam keseharian, perusahaan memerlukan data-data penting yang memang harus dibuat di dalam sistem terintegrasi. Membahas tentang Disaster Recovery, inilah tahap perencanaan yang harus diketahui.
Daftar Isi
Tahapan Rencana Pemulihan Bencana
Aset fisik memang selalu bisa tergantikan, terlebih jika kerugian perusahaan sudah ditanggung asuransi. Tetapi, aset tak kasat mata yang musnah misalnya seperti data kritikal di perusahaan itu pada dasarnya tak akan tergantikan. Upaya backup serta pemulihan data adalah bagian integral pada pemulihan sistem informasi teknologi.
Bencana yang menyebabkan hilangnya data juga termasuk masalah hardware dan aliran listrik. Maka dari itu, penting sekali untuk menjalankan berbagai upaya perencanaan untuk bisa memulihkan data-data bisnis perusahaan. Salah satunya adalah dengan pembuatan Disaster Recovery Plan (DRP) atau perencanaan pemulihan bencana, yang memiliki 6 tahapan, di antaranya :
- Project initiation
- Project scheduling
- Business impact analysis
- Strategi backup & recovery
- Initial implementation
- Post implementation
Itu dia tahapan perencanaan pemulihan bencana. Kini tak sedikit provider yang menyediakan layanan DRC untuk solusi pemulihan bencana, salah satunya yaitu Convergence.
Manfaat Disaster Recovery Plan
-
Meningkatkan Rasa Aman
Salah satu manfaat DRP sebagai sebuah strategi keberlangsungan bisnis perusahaan adalah meningkatkan rasa aman yaitu bagi pelanggan, karyawan serta partner. Mengetahui perusahaan menyiapkan DRP, mereka tak khawatir kerugian yang bisa ikut menimpanya saat ada bencana/insiden di perusahaan.
- Mencegah Kegagalan Sistem
Misalnya yakni sistem yang disebabkan perangkat keras ataupun layanan yang tak bekerja optimal. Infrastruktur teknologi informasi itu dekat dengan risiko kegagalan karena rusaknya hardware atau layanan yang tak memadai, jadi perlu solusi seperti DRP.
-
Mengurangi Kerugian Finansial dan Non Finansial Akibat Bencana
Selain mencegah hilangnya data aset perusahaan, DRP juga meminimalisir downtime. Sehingga perusahaan tetap mempunyai reputasi bagus, dan kepercayaan dari investor atau pelanggan.
-
Mencegah Kerugian Human Error
Bukan hanya software dan hardware yang menjadi penyebab gagalnya sistem, namun juga tenaga kerja yang tak waspada saat mengoperasikannya. Sehingga bisa mengakibatkan terjadinya downtime.
-
Scalability
Ini adalah salah satu keuntungan paling besar DRP. Dengan skalabilitas, duplikasi di secondary site bisa terus identik atau sama dengan primary site.
Keberlangsungan bisnis dalam perusahaan anda tentu tak terlepas juga dari kerja sama tim yang bagus dan kompak. Sehingga tercipta progres operasi bisnis yang baik dan memberi pelayanan optimal kepada pelanggan. Demikianlah tahapan rencana pemulihan bencana bisnis atau DRP, semoga bermanfaat.