Diskriminasi usia kerja bukanlah hal baru dalam dunia kerja di Indonesia maupun di bagian lain di seluruh dunia. Banyak perusahaan yang menetapkan batasan usia tertentu untuk lowongan tertentu.
Kadang batasan usia itu memang diperlukan untuk posisi tertentu. Namun, kadang pula batasan ini bersifat diskriminatif pada pekerja profesional yang sudah berusia. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi fenomena ini dalam mencari kerja.
Daftar Isi
1. Mulai Dengan Mengubah Pola Pikiran
Menghadapi fenomena diskriminasi usia pada dunia kerja ini harus dimulai dengan diri sendiri. Caranya dengan mengubah pola pikiran mengenai usia itu sendiri. Secara teori, memang ada hubungan antara usia dan produktivitas kerja.
Namun, jika diri sendiri membiarkan pikiran untuk mempercayai hal itu. Maka, itu akan menjadi penghalang bagi diri sendiri untuk tetap mencari kerja. Ubah pola pikir bahwa usia adalah sebuah halangan.
Mulai yakini bahwa usia hanya sekedar angka yang bertambah. Tentu saja, hal itu tidak akan menghalangi produktivitas.
2. Update Skill dan Informasi Dunia Kerja Terkini
Untuk meningkatkan value sebagai pencari kerja, tentu saja seorang pelamar harus memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Karena itu, sangat penting bagi seseorang untuk terus mengupdate skillnya di dunia kerja.
Misalnya saja, kemampuan tentang teknologi dan penggunaan internet di dunia yang semakin maju ini. Selain itu, para pelamar kerja perlu selalu update mengenai informasi dunia kerja terkini.
Karena dunia industri selalu berkembang dan berubah setiap harinya. Sebagai pelamar dan calon pekerja tentu harus bisa mengikuti hal tersebut.
3. Fokus Pada Pengalaman Kerja
Tips menghadapi diskriminasi usia kerja selanjutnya adalah fokus pada pengalaman kerja. Terutama, ketika sedang menjalani proses wawancara dengan sebuah perusahaan. Pengalaman adalah aset yang penting bagi para pekerja.
Para perusahaan biasanya juga lebih suka dengan pekerja yang memiliki pengalaman tertentu. Dengan fokus membicarakan pengalaman kerja ketika interview. Pewawancara pun bisa melihat seberapa tinggi nilai dan kemampuan yang ditawarkan oleh pekerja.
Dibandingkan usia yang lebih mudah, pengalaman kerja tentu lebih menarik perusahaan. Bahkan, demi mendapatkan pekerja dengan pengalaman kerja yang baik. Perusahaan rela untuk menyampingkan persyaratan mengenai usia.
4. Memperluas Networking dalam Dunia Kerja
Networking adalah sesuatu yang sangat berharga di dunia kerja. Memiliki jaringan dan kenalan yang luas di dunia kerja. Sama pentingnya dengan memiliki skill dan kemampuan yang selalu update.
Dengan adanya jaringan yang kuat, para pelamar bisa mendekati posisi yang diincar dengan lebih mudah. Karena orang dalam jaringan tersebut telah memiliki kepercayaan tertentu kepada pelamar. Jadi, tidak masalah walaupun tidak memenuhi syarat usia kerja.
Mulai dengan memiliki berbagai kenalan di berbagai bidang dan terus berkomunikasi mengenai pekerjaan yang diinginkan. Kesempatan bisa datang dari mana saja, karena itu lebih baik untuk menyiapkan jaring yang besar.
5. Hindari Pertanyaan Mengenai Usia
Selain fokus pada pengalaman kerja, pada saat interview ada baiknya untuk menghindari pertanyaan tentang usia. Pembahasan tentang usia, kadang akan muncul pada saat wawancara. Para pelamar bisa menghindarinya dengan berusaha mengalihkan topik.
Para pelamar juga bisa dengan tegas menolak atau mengatakan ketidaknyamanan dengan pembahasan tersebut. Namun, jangan lupa untuk terus mempersuasi pewawancara dengan value lain dari pelamar.
Itulah berbagai tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi diskriminasi usia kerja dalam mencari pekerjaan. Memang, tidaklah mudah menghadapi fenomena ini namun semuanya bisa dilakukan mulai dari diri sendiri. Kunjungi dan cari informasi lowongan kerja lebih banyak dan bervariasi di http://career-page.com/convergence.